• Sabtu, 23 September 2023

Jelang Tahun Baru Imlek, Berikut Ini 12 Makanan Tradisional Tionghoa yang Memiliki Makna Simbolis

- Selasa, 10 Januari 2023 | 20:38 WIB
Berbagai makna simbolis dibalik 12 makanan tradisional Tionghoa menjelang Tahun Baru Imlek. (Pixabay.com/ Jonathan Valencia)
Berbagai makna simbolis dibalik 12 makanan tradisional Tionghoa menjelang Tahun Baru Imlek. (Pixabay.com/ Jonathan Valencia)

Budaya, BANGBARA.COM - Ada beberapa makanan tradisional Tionghoa yang dihidangkan saat Tahun Baru Imlek, karena terkandung makna simbolis yang dipercaya membawa keberuntungan untuk tahun yang akan datang.

Adapun makna simbolis dari makanan tradisional Tionghoa yang disajikan mulai malam Tahun Baru Imlek sampai 16 hari kemudian tersebut, berdasarkan dari cara pengucapan atau penampilan hidangan itu sendiri.

Dilansir dari chinahighlights.com, berikut ini adalah makna simbolis 12 makanan tradisional Tionghoa yang dianggap baik untuk disajikan saat merayakan Tahun Baru Imlek.

Baca Juga: Wajah Venna Melinda Berdarah Diduga Menjadi Korban KDRT, Netizen pun Terkejut

1. Ikan (鱼: Yú /yoo/) melambangkan peningkatan kemakmuran.

Dalam bahasa Tionghoa, pengucapan kata 'ikan' terdengar seperti 'surplus/berkelebihan', sehingga menu ikan menjadi hidangan tradisional yang wajib ada saat makan bersama di malam tahun baru.

2. Pangsit Tionghoa (饺子 : Jiǎozi /jyaoww-dzrr/) melambangkan kekayaan.

Dengan sejarah lebih dari 1.800 tahun, pangsit adalah makanan keberuntungan klasik untuk Tahun Baru Imlek, di mana menurut legenda semakin banyak makan pangsit, semakin banyak uang yang didapat di tahun yang baru.

Pangsit Tionghoa dibuat menyerupai batangan uang perak berbentuk perahu pada zaman kuno, berisi daging cincang dan sayuran cincang halus yang dibungkus dengan adonan kulit yang tipis dan elastis.

3. Ayam utuh (吉: ji) melambangkan keberuntungan dan kemakmuran

Ayam memiliki homofon dengan kata keberuntungan, sehingga menjadikannya hidangan selamat datang di makan malam tahun baru Imlek.

Disajikan utuh, termasuk kepala dan kaki, biasanya sajian ayam ini direbus atau dipanggang, dan biasanya kaki ayam dimakan oleh pencari nafkah dalam keluarga karena dipercaya dapat membantu meraih kekayaan.

4. Kue Tahun Baru Imlek (年糕: Niángāo /nyen-gaoww/) melambangkan penghasilan atau posisi lebih tinggi

Di Indonesia, kue ini dikenal dengan 'kue keranjang' atau 'dodol Imlek', terbuat dari beras ketan, di mana dalam bahasa Tionghoa, penyebutannya terdengar seperti artinya 'semakin tinggi dari tahun ke tahun'.

Halaman:

Editor: David GJ

Sumber: chinahighlights.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X