Budaya, BANGBARA.COM- Kerbau adalah hewan spesial bagi masyarakat suku Toraja di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Saking berharganya hewan satu ini bagi suku Toraja, satu kerbau bisa bernilai puluhan juta hingga milyaran rupiah.
Masyarakat suku Toraja menyebut kerbau dengan sebutan Tedong. Dimana dijadikan sebagai lambang status sosial dan menjadi komponen penting saat diadakannya acara adat rambu solo.
Baca Juga: Gaduh Transaksi 349 Triliun di Lingkungan Kemenkeu, DPR akan panggil Sri Mulyani Senin Besok
Rambu solo merupakan upacara kematian bagi masyarakat Toraja yang masih menjalankan kepercayaan Aluk Tolodo.
Ketika ada kerabat yang wafat, kerbau-kerbau akan dihadirkan sebagai bentuk persembahan.
Jumlah kerbau yang disembelih bisa mencapai hingga ratusan ekor. Hal ini karena semakin banyak kerbau yang disiapkan, maka akan semakin menunjukkan status sosial dari keluarga yang ditinggalkan.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Shalat Tarawih bagi Wanita, Lebih Baik Beribadah di Rumah atau Masjid?
Kerbau yang disembelih dalam acara adat ini ada syaratnya, yakni kerbau haruslah berwarna belang dengan warna kulitnya didominasi putih dan hitam saja.
Setelah kerbau-kerbau disembelih pada acara rambu solo, sisa tanduk kerbau akan diletakkan di salah satu pasak atau tiang depan bangunan tongkonan (rumah adat masyarakat Toraja.
Ada beberapa jenis kerbau belang yang bisa disiapkan untuk tradisi rambu solo. Kerbau-kerbau tersebut pun dibagi lagi sesuai dengan kastanya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Mengungkapkan Penghambat Kesuksesan Anda Melalui Objek Pertama Dilihat dalam Gambar
1. Tedong bulan atau kerbau albino
salah satu kerbau kasta rendah dengan ciri dominan putih ditambah sedikit bercak kelabu di tubuhnya
Artikel Terkait
Kolaborasi Budaya dan UMKM Bisa Jadi Ciri Khas Bandung Barat, Hengky Kurniawan Ungkap Begini
Hengky Kurniawan: Semua akan terasa hidup, dimana budaya akan dikolaborasikan dengan UMKM
Banyak Dampak Positif Pekan Budaya Tionghoa di Kampung Ketandan di Jogja, Apa Saja?
Riwan Kamil dan Dandim 0613 Ciamis, Hadiri Festival Kirab Budaya Janur di Kota Banjar
Tionghoa Perantauan Pertahankan Seni Budaya Indonesia di China, Seperti Ini Upayanya